Ana

Selasa, 02 Juni 2015

Hari Pertama Bulan Juni 2015, Hari Kejepit




            Hari pertama bulan Juni 2015, alias tanggal 1 Juni 2015 jatuh pada hari Senin, hari pertama bekerja setelah libur di hari Minggu. Hari itu juga adalah hari kejepit. Hari kerja yang diapit oleh hari libur. Sudah menjadi rahasia umum kalau hari kejepit itu membuat orang agak enggan pergi bekerja.
            Itu pula yang terjadi pada saya di pagi hari Senin itu. Tubuh saya yang belum sepenuhnya pulih dan mata yang masih agak ngantuk karena kurang tidur membuat saya enggan pergi bekerja. O iya, keengganan saya masih ditambah dengan kesulitan saya di pagi ketika mencari pakaian yang tepat. Tadinya saya berniat mau agak santai memakai celana jins. Namun ternyata semua celana jins saya sesak hehehe...
            Saya pikir keengganan itu akan berubah menjadi rasa malas ketika berhadapan dengan pekerjaan yang sudah menanti. Ternyata enggak, lo. Saya tidak perlu berusaha mengangkat mood untuk dapat menyelesaikan pekerjaan. Bahkan rasanya saya cukup produktif hari itu. Saya menghasilkan 2 karya fiksi dan 2 karya nonfiksi.
            Semangat bekerja itu ternyata tidak seiring dengan kondisi tubuh. Tubuh saya, yang sebenarnya belum pulih dari sakit itu, terasa agak lemas di sore hari. Saya tahu saya harus makan untuk mendapatkan tenaga tambahan. Saya harus berjuang untuk memasukkan 2 biskuit ke dalam mulut. Rasanya tidak nafsu makan.
            Perjuangan saya belum berakhir. Saya masih harus pulang dengan keadaan siaga penuh ketika mengemudikan mobil. Dan itu membuat saya agak kelelahan. Saya harus berbaring cukup lama ketika sampai di rumah untuk memulihkan tenaga.
            Dalam menjalani malam itu, ternyata enggak mudah. Ada tantangan yang membuat saya marah. Sebenarnya salah pengertian aja, sih. Atau lebih tepatnya beda pengertian. Yang jelas saya marah. Kemarahan itu agak mengganggu ketenangan saya yang sejak sore berniat mau tidur cepat dan beristirahat.
            Catatan ini saya buat menjelang tengah malam, ketika semua urusan telah diselesaikan. Tubuh saya sebenarnya lelah, namun pikiran masih berjalan. Hmmm.... atau berputar, ya? Ada beberapa ide yang perlu dituangkan. Ide yang sayang kalau dilewatkan. Ide yang akan hilang kalau tidak segera dibuat menjadi tulisan.
            Yang jelas, saya bersyukur untuk hari ini. Saya masih bisa tiba dengan selamat dan sehat di rumah. Saya juga menjalani hari yang produktif. Semoga saja kemarahan dan kekesalan tidak menodai istirahat malam saya. {ST}

Popular Posts

Isi blog ini