Ana

Kamis, 25 Juni 2015

Cadar dan Rasa Aman




            Saya sering bertanya-tanya apa motivasi perempuan yang memakai cadar. Memang ada budaya yang mengharuskan para perempuannya untuk memakai cadar. Kalau soal budaya, kadang-kadang ada juga yang tanpa alas an. Ada juga yang alasannya tidak masuk akal menurut saya. Namun, itu bukan berarti mereka salah. Hanya berbeda budaya saja.
            Yang membuat saya heran adalah orang yang dilahirkan di tempat yang budaya berpakaiannya tidak mengenakan cadar, kemudian memilih mengenakan cadar. Sebagian besar wajahnya tidak terlihat. Bahkan, ada yang wajahnya tidak terlihat sama sekali. Hanya kain transparan yang menjadi pembatas (atau penghubung) dengan dunia luar.
            Dari beberapa posting yang saya baca, ada seorang perempuan yang mengenakan cadar untuk mencegah pria lain menggodanya. Ceritanya, ada seorang pria yang terpana melihat wajahnya, padahal saat itu ia sudah menikah. Pria itu pun sudah menikah pula. Saat itulah ia memutuskan untuk memakai cadar supaya wajahnya tidak terlihat oleh pria itu dan pria-pria lainnya yang mungkin saja terpikat oleh wajahnya. Dengan demikian, ia merasa aman dan nyaman.
            Pandangan seperti itu adalah pandangan baru bagi saya. Saya pikir, tidak ada salahnya bila ada yang mengagumi wajah kita. Apalagi hampir di seluruh dunia menganggap hal itu wajar saja. Bahkan, sudah beberapa abad ini ada profesi yang memang mengandalkan wajah. Model misalnya.
            Tentang adanya kejahatan atau perbuatan lainnya akibat ada yang terpikat, itu urusan lain yang tergantung pada banyak faktor. Kalau  sang pria ternyata orang baik, kan enggak masalah. Menutup wajah sampai segitunya kesannya berprasangka buruk pada semua orang yang melihat wajahnya. Orang yang melihat pun mungkin saja memiliki kesan buruk pada orang yang tidak mau memperlihatkan jati dirinya.
            Saya sebenarnya tidak berhak menghakimi orang-orang, terutama perempuan yang memilih untuk mengenakan cadar. Itu hak mereka, kok. Saya sadar kalau merasa aman dan nyaman itu sebenarnya kebutuhan perempuan di seluruh dunia dan sepanjang abad. Saya juga memerlukan perasaan aman dan nyaman, hanya saja mewujudkannya tidak harus dengan menggunakan cadar. {ST}

Popular Posts

Isi blog ini