Ana

Senin, 25 Mei 2015

Kembali Menulis Tentang Festival budaya Isen Mulang


            Saya tidak memenuhi janji saya untuk datang ke Palangkaraya di Festival Budaya Isen Mulang 2015. Terus terang saya sangat menyesal. Namun, keputusan melanggar janji ini saya ambil bukan tanpa alasan. Saya memutuskan hal ini karena ada beberapa pertimbangan demi masa depan saya. Lihat: Menulis Tentang FestivalBudaya Isen Mulang.

Walaupun tidak jadi datang, saya tetap berniat menuliskan tentang Festival Budaya Isen Mulang. Saya meyakini kalau penyelenggaraan tahun ini akan lebih baik dan lebih meriah dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Festival yang tahun ini diadakan tanggal 19 – 24 Mei 2015 ini.
Saya melihat kemeriahan itu di halaman media sosial teman-teman dan keluarga saya yang di sana. Ibu saya juga menceritakan kegembiraan dan kehebohan warga yang ada di Palangkaraya. Mamah dengan bersemangat mau ikut menjadi saksi beberapa acara.
Berita-berita tak resmi itu membuat saya optimis kalau di berita resmi akan banyak diberitakan tentang festival yang sekarang telah menjadi acara tahunan itu. Saya pun mencari beritanya di media nasional yang biasanya saya baca.
Alangkah kagetnya saya karena di situs berita ini tidak ada berita tentang festival yang diadakan tahun ini. Yang ada adalah berita festival yang sama di tahun-tahun yang lalu. Saya tidak hanya kaget, tetapi juga kecewa, mengapa acara yang menurut saya baik ini tidak dipromosikan dengan baik? Acara yang tentunya memakan dana ini saya duga tidak memberikan dampak seperti yang diharapkan.
Rasa kecewa ternyata tidak hanya menghampiri saya, tetapi juga kepala daerahnya. Sang kepala daerah itu kecewa karena ada daerah yang eksannya ikut festival hanya karena formalitas. Pemenang festival sudah bisa ditebak. Pemenangnya adalah daerah yang mempersiapkan dengan baik. Bagi yang asal ikut, wajar saja kalau tidak mendapatkan penghargaan sama sekali.
Setelah gagal mendapatkan informasi dari media nasional yang boleh kami kutip, saya mengintip ke situs resmi Provinsi Kalimantan Tengah. Di situs ini hanya diberitakan tentang pembukaannya yang disertai pawai yang meriah. Tentang pelaksanaan acara dan penutupannya, tidak ada berita sama sekali.
            Saya pun kemudian beralih ke media lokal. Di sini saya temukan beberapa berita yang mendingan. Namun berita itu tidak cukup untuk memuaskan rasa ingin tahu saaya pada festival yang memakan biaya miliaran rupiah ini. Sepertinya tahun depan saya harus benar-benar serius mewujudkan niat saya untuk meliput Festival Budaya Isen Mulang. {ST}

Popular Posts

Isi blog ini