Ana

Senin, 25 Mei 2015

Dirgahayu Kalteng: Pesawat Terapung di Sungai




            Foto ini adalah salah satu yang menarik perhatian saya ketika membongkar tumpukan foto lama. Pesawat amfibi yang terapung di atas sungai. Ada seorang laki-laki yang bergaya di kaki pesawat. Laki-laki yang wajahnya tidak terlalu jelas terlihat ini mengangkat salah satu kakinya. Kemungkinan besar laki-laki ini adalah kakek saya, lelaki ganteng yang memang agak narsis.
            Pesawat amfibi memang menarik perhatian saya sejak kecil dulu. Rasanya saya pernah bercita-cita memiliki pesawat jenis ini. Niatnya akan saya gunakan untuk berkeliling Kalimantan, pulau besar yang banyak sungainya itu.
            Dari tumpukan foto tua yang saya temukan di rumah, ada beberapa foto pesawat amfibi. Ada yang tanpa model orang, ada juga yang dikerubuti oleh banyak orang, terutama anak-anak kecil. Benda terbang yang bisa mengapung di air itu memang menarik, apalagi untuk anak-anak kecil. Anak kecil seperti saya yang hidup di zaman modern saja masih terkagum-kagum melihat pesawat amfibi, apalagi anak-anak kecil di zaman foto hitam putih.
            Pesawat amfibi rupanya pernah menarik perhatian Papah waktu kecil. Papah kecil yang tinggal di Tewang Pajangan, hulu Sungai Kahayan di Kalimantan Tengah, pernah didatangi pejabat yang menggunakan pesawat amfibi.  Benda asing itu menarik perhatiannya. Papah mendatanginya dan memegang-megangnya. Saat itulah sang pejabat datang menghampiri.
            Pejabat itu bertanya, “Siapa yang mau menjadi menantu saya?”
            Papah yang berada di dekat situ segera menjawab tantangan itu. Bapak pejabat itu memang memiliki cukup banyak anak perempuan. Ada 4 anak perempuan yang sangat terkenal kecantikannya sampai ke kampung-kampung di hulu sungai.
            Kelak di kemudian hari, Papah benar-benar menjadi menantu bapak pejabat yang mendatangi kampungnya dengan menggunakan pesawat amfibi itu. Bapak pejabat itu adalah kakek saya.
            Pesawat amfibi memang sangat bergunan untuk transportasi di daerah yang banyak sungainya seperti di Kalimantan. Pesawat ini juga sangat cocok digunakan di daerah tepi laut yang belum ada bandaranya.
            Saat sudah dewasa, saya masih terkagum-kagum pada pesawat amfibi. Saya pernah melihatnya mendarat di Sungai Kahayan ketika sedang menyusuri sungai itu. Saya sempat memotretnya, kok. Foto-fotonya bisa dilihat di sini. {ST}

Popular Posts

Isi blog ini