Ana

Rabu, 27 Mei 2015

Beasiswa Bertebaran




            Sudah lama saya mencari info beasiswa. Sudah lama pula saya ingin mendapatkan beasiswa. Dari kecil, saa masih duduk di bangku SD, saya sudah ingin mendapatkan beasiswa. Sepertinya keren sekali kalau berhasil mendapatkan beasiswa karena tidak sembarang orang yang mendapatkannya. Hanya orang-orang yang berprestasi dan terpilih.
            Sejak kecil pula, saya cukup rajin mengikuti perkembangan beasiswa yang beredar di sekolah saya. Saya ingat, pernah mencoba mengajukan diri. Keberanian itu muncul karena nilai saya yang bagus. Guru yang saat itu berbicara dengan saya, sepertinya menolak saya dengan kalimat yang tidak langsung. Katanya, beasiswa itu hanya untuk anak-anak yang orang tuanya tidak mampu.
            Menginjak sekolah menengah, saya makin mengerti apa yang dimaksud dengan beasiswa. Beasiswa memang ditujukan untuk membanctu orang-orang yang kekurangan biaya, untuk memberikan mendapatkan pendidikan tanpa harus membayar. Pengertian itu malah menyurutkan niat saya untuk mendapatkan beasiswa. Saya, yang selalu disekolahkan di sekolah swasta bermutu baik, merasa orang tua saya cukup mampu membiayai sekolah saya. Tidak perlu repot-repot lagi mencari beasiswa.
            Selepas SMA, saya kuliah di sebuah universitas swasta yang dikenal berbiaya mahal. Orang tua saya rupanya sudah menyiapkan dana untuk pendidikan anak-anaknya. Saya tidak pernah terlambat membayar biaya kuliah karena dananya memang sudah disiapkan. Dana ini bahkan saya kelola sendiri. Niat untuk mendapatkan beasiswa makin mengendor. Saya juga tidak pernah lagi mencari-cari informasinya.
            Tak lama setelah lulus kuliah, saya mendapatkan pekerjaan yang membuat saya sangat sibuk. Pekerjaan yang tidak ada hubungannya sama sekali dengan jurusan yang saya ambil saat kuliah. Saya harus belajar habis-habisan supaya bisa bekerja dengan baik. Perusahaan retail ini menjadi semacam sekolah bagi saya. Sekolah bisnis tepatnya. Sekolah bisnis tanpa bayar, bahkan malah dibayar, membuat saya makin jauh lagi dengan yang namanya beasiswa.
            Beasiswa baru masuk dalam pikiran saya lagi ketika saya memutuskan keluar dari pekerjaan saya dan memulai bisnis sendiri. Bisnis ini tidak berhasil. Saya jadi berpikiran untuk belajar lagi, alias kuliah lagi. Nah, untuk rencana kuliah yang kali ini orang tua saya tidak menyiapkan dana. Saya harus membiayainya sendiri.
            Saya mencari-cari informasi beasiswa di berbagai lembaga. Tentu saja saya juga mencarinya di internet. Betapa kagetnya saya karena informasi tentang beasiswa itu ternyata banyak sekali. Bertebaran di mana-mana. Informasi itu juga selalu ada perkembangannya hampir setiap hari.
            Ada kalanya saya berniat serius untuk mendapatkan beasiswa. Namun niat itu lagi-lagi tergusur ketika saya mendapatkan pekerjaan baru yang memerlukan konsentrasi. Saya juga harus belajar banyak di bidang pekerjaan ini karena sangat berbeda dengan bidang pekerjaan sebelumnya maupun pendidikan formal saya.
            Saat ini, informasi beasiswa hanya sebagai bahan bacaan bagi saya. Kadang-kadang saya mencermati persyaratannya dan berniat melengkapinya. Sepertinya niat itu akan saya lakukan tahun ini. Semoga saja ada beasiswa yang cocok bagi saya.
            Ada juga kalanya saya ingin menyelesaikan kuliah lanjutan dengan biaya sendiri. Beasiswa lebih baik diberikan kepada orang-orang yang benar-benar tidak mampu. Hmm… Kadang-kadang, saya bertanya-tanya sendiri, sih. Sebenarnya saya ini termasuk orang yang mampu atau tidak. Kalau melihat biaya kuliah dari informasi yang saya cari, saya memang tidak mampu untuk mengadakan dananya secara cepat. Namun, dengan penghasilan yanga da dan potensi penghasilan dari bisnis yang baru berkembang, sepertinya saya bisa, kok, membiayai kuliah lanjutan saya. Tinggal mengatur waktunya saja.
            Informasi beasiswa, seperti yang tadi sudah saya sebutkan, saat ini hanya menjadi bahan bacaan bagi saya. Sesekali saya membagikannya kepada orang lain apabila saya rasa orang itu memerlukannya. Bacaan tentang beasiswa ini menarik minat dan emmberi inspirasi bagi saya. Mungkin dampaknya seperti gosip artis terkenal pada perempuan penggosip. Membuat hari bersemangat dan tidak membosankan. {ST}

Popular Posts

Isi blog ini