Untuk
memperingati Jumat Agung tahun ini, gereja kami, GKI Kwitang, mengadakan
visualisasi penyaliban Yesus. Adegan ini akan diperankan oleh anggota jemaat.
Diperlukan aktor untuk memerankan Yesus, Pontius Pilatus, para prajurit para
penghujan, dan peratap.
Sang
sutradara, bertanya kepada saya tentang orang yang cocok berperan sebagai
peratap. Diperlukan beberapa orang supaya lebih dramatis. Katanya pemerannya
masih kurang. Saya pun menyarankan adik saya, yang kebetulan agak cengeng.
Adik
saya menyambut baik tawaran itu. Dia setuju untuk berperan sebagai peratap yang
tugasnya adalah meratap dan menangis histeris. Selain dia, ada beberapa anak
remaja yang ikut berperan sebagai peratap. Mereka latihan berkali-kali untuk
dapat memerankan peran ini dengan baik.
Ketika
tiba harinya, Jumat Agung, mereka mulai meratap saat lagu Via Dolorosa
dinyanyikan. Saya yang bertugas sebagai penyanyi paduan suara, samar-samar
mendengar tangisan para peratap itu. Ratapannya sangat menyayat hati.
Penghayatannya mantap.
Pada
kesempatan berikutnya, saya bisa mendengarkan suara ratapan itu. Saya bahkan
sempat merekamnya. Mau lihat? Klik di judul videonya, ya… {ST}