Ana

Rabu, 01 April 2015

Pekerja Keras yang Jantungan




            Beberapa waktu ini saya mendengar orang-orang meninggal ketika masih dalam usia produktifnya. Bisa dikatakan mereka masih muda. Ada seorang yang dulu pernah dekat dengan saya, bahkan lebih muda dari saya. Mereka kehilangan nyawanya karena serangan jantung.
            Serangan jantung itu sebelumnya tidak terdeteksi. Atau sebenarnya sudah ada gejalanya tapi mereka tidak terlalu peduli. Dari informasi yang saya baca, gejala awal kelainan jantung itu hampir sama seperti amsuk angin. Mungkin saja gejalanya dikira “hanya” masuk angin.
            Seorang yang dulunya pernah dekat dengan saya itu. Hmmm…sebenarnya dia mantan pacar saya, sih. Dia adalah seorang yang cerdas dan pekerja keras. Kalo enggak kaya gitu, mungkin kami enggak akan pernah jadian, karena saya gak naksir. Dia meninggal karena serangan jantung.
            Ada juga orang lain yang meninggal mendadak karena serangan jantung. Padahal orang ini masih terlihat baik-baik saja beberapa hari sebelumnya. Banyak orang yang kaget dan menyayangkan kepergiannya.
            Pekerja keras memang sering kali tidak memedulikan keadaan tubuhnya. Namanya juga pekerja keras, hampir segala rintangan akan coba diatasi, termasuk kelemahan tubuh. Gejala awal yang kaya masuk angin itu bisa dimaklumi bila dianggap sepele. Bagi seorang pekerja keras sejati, kehilangan anggota tubuh saja tidak dianggap penghalang, apalagi cuma masuk angin.
            Menurut beberapa orang, saya adalah seorang pekerja keras. Menurut saya, sih, saya belum bekerja sekeras yang saya bisa lakukan. Kadang-kadang timbul rasa malas juga walaupun tujuan sudah ada di depan mata.
Seorang teman baik mengingatkan supaya saya lebih peduli diri dan tidak terlalu keras pada diri sendiri. Kepergian para pekerja keras yang jantungan itu membuat saya lebih awas lagi menjalani hidup. {ST}

Popular Posts

Isi blog ini