Ketika
sedang mencari ide tulisan, saya berkunjung ke perpustakaan. Saat ini
perpustakaan kantor sedang dalam keadaan berantakan. Rak-raknya banyak yang
kosong karena isinya berada di dalam kardus bersegel. Kardus bersegel itu untuk
memindahkan buku-buku itu ke tempatnya yang baru. Kami akan pindah ke lantai 3.
Saat ini, redaksi majalah anak tempat saya bekerja menempati lantai 4.
Di
perpustakaan yang berantakan itu, saya menemukan buku tipis yang berisi
wawancara dengan JK Rowling, penulis Harry Potter. Tujuh seri bukunya telah
membuatnya sangat terkenal dan kaya raya. Dari sedikit orang yang menjadi kaya
karena menulis, dia adalah salah satunya.
Sebagai
seorang yang gemar menulis dan juga penggemar Harry Potter, saya memungut buku
yang tidak sengaja jatuh di kaki saya itu. Yap, buku itu jatuh karena
penyusunannya yang berantakan. Saya membaca pengantarnya. Saya juga membaca
sekilas di dalamnya. Akhirnya saya memungut buku itu dan berniat membacanya
dari awal sampai akhir.
Ketika
membaca buku itu, saya seperti bertemu dengan diri saya sendiri. Jane sudah
lama ingin menulis. Buku yang ditulisnya itu sudah berputar-putar di dalam
kepalanya selama bertahun-tahun sebelum berwujud buku. Itu juga yang terjadi
pada saya. Sudah bertahun-tahun ini di kepala saya ada kisah yang
terpotong-potong, enggak jelas awal dan akhirnya.
Sampai
saat ini, kisah itu belum menjadi sebuah buku. Saya pernah menuangkan idenya
menjadi tulisan (atau tepatnya ketikan) sebanyak 43 lembar. Dan apa yang
terjadi pada tulisan saya itu? Tulisan saya itu hilang bersama dengan ulah
virus komputer yang entah namanya apa.
Saat
ini sebenarnya saya sudah bisa mengaku sebagai seorang penulis. Saya sudah
menulis beberapa ratus artikel fiksi dan nonfiksi untuk sebuah media anak
paling terkenal di negeri ini. Saya juga menjadi penulis tetap di blog saya ini
(ya iyalah). Namun itu belum membuat saya merasa menjadi penulis sebenarnya
karena saya belum menulis buku. Hmmm….tepatnya menulis buku yang sebagus dan
selaris Harry Potter karangan JK Rowling itu. Sepertinya ini akan menjadi
impian terbaru saya, menulis buku sebagus dan selaris Harry Potter. {ST}