Saya
bukan orang yang memilih menjalankan politik praktis. Saya tidak terlibat
dengan partai politik manapun. Saya juga tidak terlalu peduli dengan apa yang
terjadi pada aneka parpol yanga da di republik ini. Namun itu bukan berarti
saya tidak menggunakan hak politik saya.
Saat
ini, ada beberapa partai politik yang sedang kisruh. Partai-partai ini pernah
menjadi mayoritas dalam memerintah negeri. Tak heran kalau banyak orang yang
hidupnya bersinggungan dengan partai ini. Kekisruhan dan “perebutan kekuasaan”
di internal partai mengundang banyak orang untuk berkomentar dan bergunjing.
Para
komentator ini beredar di sekitar kehidupan saya. Entah itu bertemu langsung
atau juga di sosial media. Kekisruhan mereka dan juga sepak terjang orang-orang
yang terobsesi menjadi pemenang mendominasi obrolan. Saya? Saya hanya menjadi
pendengar. Kekisruhan internal partai politik itu tidak menarik minat saya.
Kalau sudah tidak tahan menjadi pendengar, biasanya saya pergi aja. {ST}