Ana

Minggu, 12 April 2015

Keluarga Dengan 9 Anak di Dalam Hutan




            Hari ini saya membaca sebuah artikel tentang sebuah keluarga yang tergolong miskin. Mereka tinggal di sebuah pondok sederhana di dalam hutan di Bukit Putih, Kelurahan Aplasi, Kecamatan Kota Kefamenanu, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), Nusa Tenggara Timur.
            Bapak Barnabas dan Ibu Benedikta ini memmiliki 9 anak dengan beda usia yang tidak jauh. Anak pertamanya, Maksimus, berusia 17 tahun. Anak lelaki pertama ini terpaksa putus sekolah karena kurang biaya. Walaupun demikian, Pak Barnabas tahu dan sadar akan pentingnya pendidikan. Pak Barnabas berusaha menyekolahkan semua anaknya yang memasuki usia sekolah.
            Pak Barnabas tidak memiliki pekerjaan tetap. Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, Pak Barnabas harus mencari penghasilan dengan pekerjaan serabutan. Pak Barnabas dan Maksimus juga mengumpulkan kayu-kayu kering untuk dijual kepada yang memerlukan. Anak-anak lainnya menjual sayur-mayur yang ditanam di halaman rumah.
            Rumah mereka tidak besar, luasnya hanya 2,5 x 3 meter persegi. Tidak lebih besar dibandingkan dengan kamar tidur saya. Di dalam rumah ini ada 2 tempat tidur yang mereka gunakan bersama. Satu tempat tidur beralas kasur tua, satunya lagi beralas karung. Bayangkan saja, ada 11 orang di dalam ruang sekecil itu.
            Kehidupan mereka tidak mudah, sangat memprihatinkan malah. Namun, Pak Barnabas tidak bermental miskin,lo. Dia dan keluarganya masih bisa bersyukur atas keadaannya itu. Semoga Pak Barnabas dan keluarganya selalu dicukupkan dan mendapatkan berkat untuk terus menjadi berkat. {ST}

Popular Posts

Isi blog ini