Mamah
adalah orang yang suka berjalan-jalan. Dia adalah petualang, terutama soal
makanan. Kegemarannya ini rupanya tidak cocok dengan pasangannya. Papah bukanlah
orang yang suka berjalan-jalan. Papah juga tidak suka mencoba makanan baru.
Kalau berjalan bersama Papah, makanannya hampir selalu yang itu-itu saja.
Kesukaan
Mamah berjalan-jalan, atau lebih tepatnya bertualang, menurun pada anak-anaknya
termasuk saya. Kami, 4 orang bersaudara, semuanya suka berjalan-jalan dan
mencoba makanan baru. Kadang-kadang, kami sering melakukan petualangan kecil
mencoba makanan baru.
Keadaan
fisik Mamah sekarang harus perlu perhatian khusus. Sudah beberapa tahun ini
Mamah perlu suntikan insulin untuk mengendalikan gula darahnya. Itu membuatnya
tidak bisa menikmati makanan sepuas yang dia inginkan. Jumlah makanan yang
dimakannya, terutama yang mengandung gula, harus diabtasi.
Kegemaran
Mamah bertualang juga terbentur masalah biaya dan waktu. Keluarga kami saat ini
hidup berkecukupan, namun tidak berlebihan. Dana yang dianggarkan untuk
berjalan-jalan nyaris tidak ada. Ini terkait dengan dana untuk kesehatan yang
tidak sedikit. Ditambah pula oleh kepala keluarga kami yang tidak suka
berjalan-jalan. Waktunya juga susah bila harus dicocokkan dengan pekerjaan
anak-anaknya yang hampir semuanya adalah pekerja.
Kami
semua tergantung pada jatah cuti jika ingin berjalan-jalan ke luar kota.
Kalaupun ada tugas pekerjaan yang mengharuskan keluar kota, tetap tidak bisa
membawa Mamah untuk sekalian menikmati perjalanan.
Terus
terang saya agak kepikiran tentang hobi jalan-jalan Mamah. Keterbatasan kami
membuat Mamah takut bermimpi untuk bisa berjalan-jalan. Dia lebih mengutamakan
anak-anaknya. Saya ingin, suatu saat nanti membawanya berjalan-jalan keliling
dunia tanpa terganggu oleh keterbatasan biaya dan waktu. Saya juga ingin
membawanya berjalan-jalan ketika masih sehat.
Perhatian saya ini mengarahkan saya
pada sutu artikel tentang seorang anak perempuan yang berjalan-jalan keliling
dunia bersama ibunya yang lumpuh. Saya menulis ulang artikel ini untuk dimuat
di media online khusus anak-anak. Baca: Keliling Dunia Bersama Ibu yang Lumpuh. {ST}