Ana

Kamis, 02 April 2015

Jalan-Jalan Bersama Ibu




            Mamah adalah orang yang suka berjalan-jalan. Dia adalah petualang, terutama soal makanan. Kegemarannya ini rupanya tidak cocok dengan pasangannya. Papah bukanlah orang yang suka berjalan-jalan. Papah juga tidak suka mencoba makanan baru. Kalau berjalan bersama Papah, makanannya hampir selalu yang itu-itu saja.
            Kesukaan Mamah berjalan-jalan, atau lebih tepatnya bertualang, menurun pada anak-anaknya termasuk saya. Kami, 4 orang bersaudara, semuanya suka berjalan-jalan dan mencoba makanan baru. Kadang-kadang, kami sering melakukan petualangan kecil mencoba makanan baru.
            Keadaan fisik Mamah sekarang harus perlu perhatian khusus. Sudah beberapa tahun ini Mamah perlu suntikan insulin untuk mengendalikan gula darahnya. Itu membuatnya tidak bisa menikmati makanan sepuas yang dia inginkan. Jumlah makanan yang dimakannya, terutama yang mengandung gula, harus diabtasi.
            Kegemaran Mamah bertualang juga terbentur masalah biaya dan waktu. Keluarga kami saat ini hidup berkecukupan, namun tidak berlebihan. Dana yang dianggarkan untuk berjalan-jalan nyaris tidak ada. Ini terkait dengan dana untuk kesehatan yang tidak sedikit. Ditambah pula oleh kepala keluarga kami yang tidak suka berjalan-jalan. Waktunya juga susah bila harus dicocokkan dengan pekerjaan anak-anaknya yang hampir semuanya adalah pekerja.
            Kami semua tergantung pada jatah cuti jika ingin berjalan-jalan ke luar kota. Kalaupun ada tugas pekerjaan yang mengharuskan keluar kota, tetap tidak bisa membawa Mamah untuk sekalian menikmati perjalanan.
            Terus terang saya agak kepikiran tentang hobi jalan-jalan Mamah. Keterbatasan kami membuat Mamah takut bermimpi untuk bisa berjalan-jalan. Dia lebih mengutamakan anak-anaknya. Saya ingin, suatu saat nanti membawanya berjalan-jalan keliling dunia tanpa terganggu oleh keterbatasan biaya dan waktu. Saya juga ingin membawanya berjalan-jalan ketika masih sehat.
Perhatian saya ini mengarahkan saya pada sutu artikel tentang seorang anak perempuan yang berjalan-jalan keliling dunia bersama ibunya yang lumpuh. Saya menulis ulang artikel ini untuk dimuat di media online khusus anak-anak. Baca: Keliling Dunia Bersama Ibu yang Lumpuh. {ST}

Popular Posts

Isi blog ini