Dalam
kehidupan sehari-hari, saya bertemu beberapa orang yang bisa dikatakan
“bandel”, tapi malah bangga. Hmm… Mungkin saya juga pernah menjadi orang yang
seperti itu. Orang-orang bandel ini sebenarnya sudah tahu apa yang dilakukannya
salah atau akibatnya akan membuat sesuatu yang merugikan. Namun tetap saja
dilakukan.
Misalnya,
sudah tahu lagi batuk, tetapi malah minum es dan makan rambutan. Akibatnya,
batuk bertambah parah. Atau ada juga yang sudah tahu kalau ada potensi tekanan
darah dan kolesterol tinggi di tubuhnya, tetapi tetap saja memakan makanan yang
mengandung lemak. Bisa dikatakan orang-orang ini (termasuk saya), adalah orang
yang suka cari penyakit.
Kebandelan
saya yang agak susah dikendalikan adalah jajan makanan di pinggir jalan. Saya,
dan teman-teman saya, sangat suka jajan makanan di pinggir jalan. Sensasi di
pinggir jalan itu membuat makanan terasa lebih nikmat.
“Justru debunya itu yang bikin enak!”
adalah kata-kata yang sering terlontar dari mulut para tukang jajan.
Kebandelan saya itu tampaknya
diturunkan dari ibu saya, seorang pasien diabetes yang doyan makan apa saja
yang seharusnya menjadi pantangannya. Dia sering kali “sombong” atas
kebandelannya. Saya kadang-kadang mengomel sambil menggelengkan kepala
menyaksikan kebandelannya. {ST}