Ana

Senin, 23 Maret 2015

Rok Hitam Saat Peneguhan Penatua




            Hari Minggu, tanggal 22 Maret 2015 saya diteguhkan sebagai penatua. Ini adalah yang kedua kalinya. Sebelumnya, saya sudah pernah melayani sebagai penatua untuk masa pelayanan tahun 2010 – 2013. Peneguhan penatua kali ini dilayani oleh Pdt. Lindawati Niman.
            Seperti sebelumnya, pakaian yang dikenakan adalah putih hitam. Atasan putih, bawahannya hitam. Untuk yang perempuan harus memakai rok yang panjangnya di bawah lutut. Selain untuk alasan kesopanan, juga supaya dengkul sedikit terlindung ketika sedang berlutut.
            Saya memiliki beberapa rok hitam. Rok hitam memang tidak pernah digusur dari leamri. Rok hitam selalu berguna dan cocok dengan atasan apa saja. Tak disangka, ternyata rok-rok hitam yang saya miliki hampir semuanya sesak. Yang tidak sesak hanya ada 1 yang bagian pinggangnya terbuat dari karet. Rok ini sebenarny bagus, berbahan renda. Namun ada beberapa bagian renda yang rusak, yang membuatnya tidak layak.
            Saya akhirnya mencoba rok lain yang ada motifnya. Motif batang garing tepatnya. Rok ini sepertinya dulunya punya Mamah. Roknya cukup panjang dan bagian pinggangnya ada karetnya. Bisa melar hehehe… Setelah mencoba beberapa rok, rok bermotif batang garing itulah yang paling nyaman di badan. Akhirnya saya memutuskan mengenakan rok ini.
            Beberapa orang mengira rok saya memang sengaja dibedakan karena saya yang mewakili teman-teman lain menerima piagam. Pemberian piagam secara simbolis itu dilakukan setelah peneguhan. Saya, sih, ketawa aja mendengar perkiraan mereka. Padahal kenyataannya rok ini dipilih karena rok lainnya tidak ada yang muat. Hehehe… {ST}

Popular Posts

Isi blog ini