Hari
Minggu, tanggal 22 Maret 2015 saya diteguhkan sebagai penatua. Ini adalah yang
kedua kalinya. Sebelumnya, saya sudah pernah melayani sebagai penatua untuk
masa pelayanan tahun 2010 – 2013. Peneguhan penatua kali ini dilayani oleh Pdt.
Lindawati Niman.
Seperti
sebelumnya, pakaian yang dikenakan adalah putih hitam. Atasan putih, bawahannya
hitam. Untuk yang perempuan harus memakai rok yang panjangnya di bawah lutut.
Selain untuk alasan kesopanan, juga supaya dengkul sedikit terlindung ketika
sedang berlutut.
Saya
memiliki beberapa rok hitam. Rok hitam memang tidak pernah digusur dari leamri.
Rok hitam selalu berguna dan cocok dengan atasan apa saja. Tak disangka,
ternyata rok-rok hitam yang saya miliki hampir semuanya sesak. Yang tidak sesak
hanya ada 1 yang bagian pinggangnya terbuat dari karet. Rok ini sebenarny
bagus, berbahan renda. Namun ada beberapa bagian renda yang rusak, yang
membuatnya tidak layak.
Saya
akhirnya mencoba rok lain yang ada motifnya. Motif batang garing tepatnya. Rok
ini sepertinya dulunya punya Mamah. Roknya cukup panjang dan bagian pinggangnya
ada karetnya. Bisa melar hehehe… Setelah mencoba beberapa rok, rok bermotif
batang garing itulah yang paling nyaman di badan. Akhirnya saya memutuskan
mengenakan rok ini.
Beberapa
orang mengira rok saya memang sengaja dibedakan karena saya yang mewakili
teman-teman lain menerima piagam. Pemberian piagam secara simbolis itu
dilakukan setelah peneguhan. Saya, sih, ketawa aja mendengar perkiraan mereka. Padahal
kenyataannya rok ini dipilih karena rok lainnya tidak ada yang muat. Hehehe… {ST}