Ana

Jumat, 06 Maret 2015

Bunga Maja yang Selalu Jatuh Berguguran




            Di depan rumah kami di Palangkaraya ada pohon maja yang besar. Pohon ini sudah tumbuh  di tempat itu sejak kami belum menjadi pemilik rumah ini. Papah, sang pemilik rumah, tetap menjaga pohon itu dan tidak menebangnya sampai sekarang.
            Pohon itu adalah pohon maja berjenis kelamin jantan. Pohon jantan hanya menghasilkan bunga. Bunga-bunga itu tak akan pernah berubah menjadi buah, hanya berbunga. Bunganya berwarna kuning cerah. Cukup indah terlihat dari kejauhan.
            Pohon maja ini hampir selalu berbunga, tidak mengenal musim. Kelopak bunga berwarna kuningnya mekar di saat musim hujan maupun kemarau. Kelopak bunga kuning itu pun jatuh ke bumi tanpa mengenal musim. Setiap hari selalu ada kelopak bunga kuning yang jatuh di halaman kami.
            Ibu saya sempat kesal dengan bunga kuning yang jatuh tanpa henti ini. Halaman yang sudah disapu, akan kembali “ternoda” oleh bunga-bunga kuning itu. Mamah sering ngomel-ngomel tak lama setelah menyapu halaman. Lain halnya dengan Papah. Papah tetap setia menyapu bunga-bunga kuning itu setiap hari. Menyapu kelopak bunga ini menjadi semacam olahraga tersendiri bagi Papah. Setiap hari Papah menggerakkan badannya untuk mengumpulkan kelopak bunga kuning itu dengan sapu lidi. {ST}

Popular Posts

Isi blog ini