Tangkiling adalah sebuah desa kecil
berbukit kecil yang tak jauh dari Palangkaraya. Jaraknya hanya sekitar 30-an km
dari ibu kota Kalimantan Tengah itu. Tidak dekat tapi juga tidak terlalu jauh.
Untuk ukuran orang yang tinggal di Jakarta dan sekitarnya, jarak 30 km bisa
digolongkan dekat.
Ketika
saya kecil dulu, keluarga kami sering ke Tangkiling. Keluarga kami, tepatnya
kakek saya, memiliki kebun di kaki Bukit Tangkiling. Kebun itu kemudian
berkembang menjadi kolam ikan dan juga peternakan ayam. Kebun inilah yang
sering menjadi tempat liburan akhir pekan kami. Banyak sekali kenangan dan
cerita di Tangkiling.
Tangkiling
yang saya ingat, letaknya cukup jauh dari rumah kami. Ketika berkendara ke
sana, kadang-kadang kami harus menepi sejenak karena ada yang mau pipis.
Tangkiling semacam bagian dari luar kota.
Ketika
mudik ke Palangkaraya akhir tahun 2014, saya ke Tangkiling lagi. Kali ini saya
menyetir sendiri. Perjalanan ke sana tidak terlalu lama. Waktu tempuhnya tidak
lebih dari waktu tempuh saya ke kantor di hari kerja. Tangkiling ternyata
enggak jauh-jauh amat. Perjalanan singkat itu membuat saya jadi teringat pada
masa kecil dulu.
Tangkiling
yang sekarang saya lihat banyak bedanya dibandingkan dengan yang dulu. Kebun
yang dulu sering kami datangi sekarang kondisinya kurang terawat. Banyak sudut
yang terlihat seperti “tempat misterius”. Semak-semak bertumbuhan. Sungai
tempat kami sering berenang terlihat lebih kecil dan dangkal. Walaupun
demikian, saya masih mengenal bentuk dan tempat yang dulu sering menjadi tempat
saya bermain itu. Tempat ini masih terlihat menyenangkan bagi saya. Suatu saat
nanti, saya akan kembali lagi ke sana. {ST}