Sejak
tahun 2014, ada peraturan baru untuk naik ke puncak Monas. Peraturan ini untuk
membatasi orang yang naik ke atas puncak Monas. Pengunjung yang datang dibagi
per jam kedatangannya. Sebagai penandanya, pengunjung diberi gelang yang
warnanya berbeda-beda tergantung jamnya.
Ketika
terakhir kali berkunjung ke Monas, saya juga mau naik ke puncak tugu bersepuh emas itu. Saya mendapatkan
gelang berwarna biru. Gelang itu menunjukkan bahwa saya dijadwalkan untuk naik
lift pukul 14.00 sampai 15.00.
Saat
itu baru jam 12 lebih. Kalau harus menunggu, rasanya kok terlalu lama. Sebagai
orang yang suka akan peluang, saya mencoba mencari peluang supaya bisa naik
lebih dulu. Saya pun menuju ke arah pintu lift. Ada antrean cukup panjang di
depan pintu lift itu. Saya memerhatikan gelang-gelang yang mereka gunakan.
Ternyata gelang-gelang itu sama warnanya seperti yang saya pakai, warna biru.
Melihat
hal itu, saya pun ikut dalam antrian yang kebanyakan berisi anakanak didampingi
oleh orang tuanya itu. Saya melihat-lihat sekeliling apakah ada petugas yang
menjaga di situ? Apakah petugas itu tidak menegur orang-orang yang sudah
mengantri tidak sesuai dengan jadwalnya.
Walaupun
saya juga orang yang “bersalah” karena mengantre tidak sesuai jadwal, saya
tetap penasaran mengapa ada pembiaran itu. Akhirnya saya pun bertanya pada
petugas. Ternyata, pembagian tiket dan
gelang itu sesuai dengan jumlah orangnya. Artinya begini, gelang dengan suatu
warna tertentu disiapkan misalnya 100 buah. Bila orang yang datang lebih dari
100 dan jam yang ditentukan belum tiba, maka gelang dengan warna yang
selanjutnya akan diedarkan. Si petugas itu sendiri tidak tahu berapa jumlah
gelangnya. Mungkin itu juga bukan hal yang penting untuk diketahui. Kemungkinan
juga tidak banyak pengunjung yang datang dan menanyakannya.
Gelang
berwarna ini terbuat dari karet. Di ujungnya ada kancing yang bisa ditautkan.
Gelang ini bergambar logo DKI Jakarta, tulisan “Monumen Nasional” dan
pengaturan jam pengunjungnya. Ketika akan naikmasuk ke dalam lift, gelang ini
harus diserahkan kepada petugas, semacam karcisnya. {ST}