Sejak kecil, saya mengagumi
jembatan. Jembatan yang kecil saja sudah cukup untuk menarik perhatian saya,
apalagi yang panjang. Ketertarikan saya itu dulunya ditunjukkan dengan memandang
terpana pada jembatan yang besar. Hmm...kalau penampakannya sih seperti orang
bengong. Itu waktu kecil. Kalau sekarang, saya menunjukkan kekaguman saya
dengan memotretnya.
Ketika melewati jembatan yang
melintasi Sungai Barito, saya langsung bersemangat memotretnya. Supir mobil
travel yang mengantar saya sampai bingung dan menanyakan siapa yang saya
potret. Saya tidak memotret siapa, tapi apa. Saya memotret jembatan yang
menghubungkan kedua sisi di sungai terlebar di Indonesia ini.
Hasil fotonya memang kurang bisa
dinikmati oleh khalayak umum. Bagi kebanyakan orang, termasuk sang supir mobil
travel, saya adalah orang kurang kerjaan yang memotret jembatan. Bagi saya,
hasil jepretan saya adalah suatu keberhasilan yang layak dirayakan. {ST}