Di tempar menjual soto, umumnya
soto disajikan dengan 2 bentuk, soto pisah dan soto campur. Soto pisah artinya
soto dan nasi disajikan terpisah. Soto campur artinya soto dan nasi dicampur,
alias nasi dimasukkan dalam mangkok sotonya. Harganya pun kadang-kadang
dibedakan. Soto pisah menjadi lebih mahal dibandingkan dengan soto campur.
Kedua versi penyajian ini,
bahan-bahannya sama saja, namun rasanya berbeda. Paling tidak itu menurut
perasaan saya. Tepatnya perasaan lidah saya. Soto campur kadang-kadang rasanya
lebih hambar bila dibandingkan dengan soto pisah. Saya lebih suka soto pisah.
Dengan mangkok soto yang
terpisah, saya bisa menambahkan bahan-bahan tambahan ke dalam soto itu.
Biasanya saya menambahkan sambel dan kadang-kadang kecap. Rasa kuahnya menjadi
lebih segar dan lezat. Nasi dimakan bersama dengan isinya soto, entah itu
daging atau ayam. Soto daging kadang-kadang juga dilengkapi dengan acar. Acar
in menambah citarasa tersendiri bagi soto pisah.
Satu-satunya jenis soto yang
saya pesan dalam bentuk soto campur adalah soto kudus. Soto yang umumnya
disajikan dalam mangkok kecil ini memang lebih pas dicampur. Selain itu,
biasanya disajikan pula lauk-pauk lainnya sehingga rasa soto campur itu tetap
lezat dan tidak terlalu hambar. {ST}