Ana

Kamis, 06 November 2014

Pak Jonan Mantan Bankir




                Ignasius Jonan, yang pernah memimpin PT KAI, dipilih menjadi menteri perhubungan di Kabinet Kerja. Pemilihan ini bukanlah sesuatu yang mengejutkan. Namanya emmang santer terdengar akan menduduki jabatan menteri. Khusus untuk menteri perhubungan, sepertinya hanya nama dia yang diisukan akan menjadi menterinya.
                Pak Jonan, ketika memimpin PT KAI sering menjadi topik berita. Untuk mereformasi unit usaha milik negara yang sudah berusia tua ini, Pak Jonan melakukan banyak hal. Banyak perbaikan. Banyak perubahan. Perubahan itu tentunya tidak mudah dilakukan. Tidak cukup hanya dengan perencanaan dan delegasi saja, tapi juga harus menlakukan.
                Pak Jonan kerap kali turun tangan untuk melakukan rencana perbaikan itu sendiri. Dia turun ke level bawah, ke pelaksana, ujung tombak bisnis ini. Salah satu aksinya yang paling terkenal adalah tidur di kereta api kelas ekonomi. Saat itu,a da yang memotretnya sedang tertidur di bangku kereta kelas ekonomi ketika musim mudik lebaran. Foto ini segera menyebar di media massa, media sosial dan aneka komunikasi jalur pribadi. Saya juga mendapatkannya dari group komunikasi di BB.
                Suatu kali, saya menaiki KRL. KRL yang juga dikelola oleh PT KAI ini ternyata pelayanannya jauh berbeda dengan terakhir kali saya menaikinya. Jauh berbeda dalam hal lebih baik. Demikian jug akesan teman-teman saya lainnya, baik pengguna rutin jasa PT KAI maupun yang hanya menggunakannya sesekali seperti saya ini.
                Dalam perbincangan mengisi waktu dengan sesama pengguna jasa yang mengagumi perubahan ini, saya baru tahu kalau ternyata Pak Jonan dulunya kerja di bank. Sebuah bank swasta yang cukup bergengsi. Hampir semua mahasiswa jurusan ekonomi ingin supaya dapat bekerja di bank ini. Setelah ebrpengalaman bertahun-tahun, Pak Jonan kemudian bersedia mengurusi PT KAI, BUMN tua yang kabarnya sering enggak profit itu.
                Kalau dipikir-pikir dan dihitung-hitung, pilihan Pak Jonan ini mungkin bisa dikatakan down grade, turun level. Saya enggak yakin kalau pilihannya ini diambil karena alasan finansial. Sudah menjadi rahasia umum kalau pegawai pemerintah itu penghasilannya enggak terlalu banyak. Kalau dipikir-pikir lagi, pilihannya ini adalah sesuatu yang layak disyukuri oleh WNI di seluruh negeri. Kerelaannya untuk memimpin PT KAI membuat perbaikan yang jauh lebih baik. Semoga saja dengan menjadi menteri perhubungan, perubahan baik di PT KAI bisa terjadi juga di moda transportasi lain. {ST}

Popular Posts

Isi blog ini