Ignasius
Jonan, yang pernah memimpin PT KAI, dipilih menjadi menteri perhubungan di
Kabinet Kerja. Pemilihan ini bukanlah sesuatu yang mengejutkan. Namanya emmang
santer terdengar akan menduduki jabatan menteri. Khusus untuk menteri
perhubungan, sepertinya hanya nama dia yang diisukan akan menjadi menterinya.
Pak Jonan, ketika memimpin PT
KAI sering menjadi topik berita. Untuk mereformasi unit usaha milik negara yang
sudah berusia tua ini, Pak Jonan melakukan banyak hal. Banyak perbaikan. Banyak
perubahan. Perubahan itu tentunya tidak mudah dilakukan. Tidak cukup hanya
dengan perencanaan dan delegasi saja, tapi juga harus menlakukan.
Pak Jonan kerap kali turun
tangan untuk melakukan rencana perbaikan itu sendiri. Dia turun ke level bawah,
ke pelaksana, ujung tombak bisnis ini. Salah satu aksinya yang paling terkenal
adalah tidur di kereta api kelas ekonomi. Saat itu,a da yang memotretnya sedang
tertidur di bangku kereta kelas ekonomi ketika musim mudik lebaran. Foto ini
segera menyebar di media massa, media sosial dan aneka komunikasi jalur
pribadi. Saya juga mendapatkannya dari group komunikasi di BB.
Suatu kali, saya menaiki KRL.
KRL yang juga dikelola oleh PT KAI ini ternyata pelayanannya jauh berbeda
dengan terakhir kali saya menaikinya. Jauh berbeda dalam hal lebih baik.
Demikian jug akesan teman-teman saya lainnya, baik pengguna rutin jasa PT KAI
maupun yang hanya menggunakannya sesekali seperti saya ini.
Dalam perbincangan mengisi waktu
dengan sesama pengguna jasa yang mengagumi perubahan ini, saya baru tahu kalau
ternyata Pak Jonan dulunya kerja di bank. Sebuah bank swasta yang cukup
bergengsi. Hampir semua mahasiswa jurusan ekonomi ingin supaya dapat bekerja di
bank ini. Setelah ebrpengalaman bertahun-tahun, Pak Jonan kemudian bersedia
mengurusi PT KAI, BUMN tua yang kabarnya sering enggak profit itu.
Kalau dipikir-pikir dan
dihitung-hitung, pilihan Pak Jonan ini mungkin bisa dikatakan down grade, turun level. Saya enggak
yakin kalau pilihannya ini diambil karena alasan finansial. Sudah menjadi
rahasia umum kalau pegawai pemerintah itu penghasilannya enggak terlalu banyak.
Kalau dipikir-pikir lagi, pilihannya ini adalah sesuatu yang layak disyukuri
oleh WNI di seluruh negeri. Kerelaannya untuk memimpin PT KAI membuat perbaikan
yang jauh lebih baik. Semoga saja dengan menjadi menteri perhubungan, perubahan
baik di PT KAI bisa terjadi juga di moda transportasi lain. {ST}