Ana

Rabu, 05 November 2014

Menteri Perempuan Terbanyak




                Kabinet Kerja yang dibentuk oleh Jokowi memiliki 34 menteri, di mana 8 orang di antaranya adalah perempuan. Ini adalah rekor terbanyak sepanjang sejarah kabinet Indonesia. Tentu saja, ini menjadi perbincangan beberapa kalangan, termasuk koran-koran dan situs berita. Kebanyakan mengagumi banyaknya jumlah perempuan dalam kabinet ini.
                Saya sendiri merasa agak risi membicarakan dan membanggakan kabinet yang memberikan banyak tempat pada perempuan. Bukan karena saya enggak bangga, tapi karena berbeda pendapat soal kebanggan ini. Saya lebih respek kalau menteri dipilih karena kompetensinya. Bila di antara orang-orang yang kompeten itu ada sejumlah perempuan, itulah yang saya kagumi dan syukuri. Kompetensi setiap orang tidak perlu dibedakan berdasarkan jenis kelaminnya. Bukan karena adanya desakan atau kuota harus ada perempuan.
                Beberapa teman aktivis feminis (atau apa deh sebutannya) sangat gemar membanggakan banyaknya jumlah perempuan dalam sebuah tim atau organisasi. Kadang-kadang juga disertai dengan tuntutan dan desakan supaya jumlah perempuan ditambah. Saya tidak setuju dengan pandangan ini. Kalau memang tidak ada yang kompeten, ya, tidak perlu ditambah. Saya sendiri agak terhina bila dipilih menjadi anggota tim hanya karena berjenis kelamin perempuan, bukan karena kemampuan saya.
                Ketidaksetujuan itu kadang-kadang membuat saya menghindar untuk berbincang tentang hal ini. Perbincangan kadang-kadang akan menjadi perdebatan yang tidak ada artinya. Lebih baik dihindari saja. Untuk topik Kabinet Kerja, saya bangga dan bersyukur kalau ada banyak perempuan yang memiliki kompetensi menjadi menteri. {ST}

Popular Posts

Isi blog ini