Orang-orang cenderung
merendahkan para wanita tunasusila, para wanita yang menjual dirinya untuk
mendapatkan rejeki. Saya sebenarnya juga memandang rendah profesi ini. Walaupun
penampilannya glamor dan terlihat cantik (bagi beberapa orang hidung belang),
saya masih jauh lebih menghargai para pemulung yang badannya kotor karena harus
berhubungan dengan sampah.
Dalam perkembangannya, ternyata
para tunasusila bukan lagi perempuan saja. Ada juga para pria tunasusila. Dan
yang lebih parah, banyak yang sengaja menghilangkan susila dari kehidupannya
dengan tanpa bayaran. Yeah, gak tau deh maksudnya apa.
Baru-baru ini, karena terpaksa
mengikuti berita politik, saya menemukan orang-orang yang tunamoral. Perbuatan
tak bermoral mereka itu tidak lantas menjadikan mereka narapidana yang tercela.
Perbuatan tak bermoral itu tetap menjadikan mereka orang yang dihormati karena
kedudukan mereka dalam masyarakat. Parahnya lagi, mereka tidak sadar kalau
mereka adalah orang-orang tak bermoral. Mungkin karena mereka tidak tahu apa
artinya moral dan apa arti moral bagi kehidupan berbangsa.
Orang-orang tunamoral ini tidak
mengenal malu sama sekali. Apa yang mereka lakukan, bagaimanapun absurdnya,
tetap ada yang menganggap benar. Yang jelas, orang pertama yang menganggap
perbuatan itu benar adalah mereka sendiri. Perbuatan amoral mereka ini diterima
oleh banyak orang sebagai perbuatan yang wajar. Ada juga yang menganggapnya
perbuatan terkenal yang menjadi trending
topic di media sosial.
Parahnya lagi, orang-orang
tunamoral ini ada yang menduduki jabatan penting di lembaga negara. Negara di
mana saya menjadi warga negaranya. Rasanya mangkel juga, sih. Saya tidak merasa
terwakili oleh orang-orang yang seperti itu. Namun, kelakuan para tunamoral itu
membuat saya mengubah pandangan saya tentnag tunasusila. Saya jadi lebih
menghormati para tunasusila. Walaupun yang mereka kerjakan menurunkan harkat
dan martabat mereka sebagai manusia, mereka tetap manusia yang hasrus bekerja
memenuhi kebutuhan sehari-harinya. Mereka adalah pekerja. Mereka adalah penjual.
Dan para tunamoral adalah…. {ST}