Ana

Minggu, 07 September 2014

Terganggu Karena Keramahannya




                Di beberapa tempat parkir, sering ada petugas yang betugas di wilayah itu. Entah itu sebagai petugas parkir resmi, parkir liar, atau juga petugas keamanan. Mereka umumnya mengawasi ketika kendaraan datang, dan memungut biaya ketika kendaraan pergi.
                Di beberapa tempat, ada juga yang menawarkan jasa khusus membukakan pintu tak lama setelah mobil diparkir. Jasa khusus ini biasanya juga disertai dengan sapaan yang ramah. Saya cukup menghargai sikap mereka, namun kurang bisa menikmatinya. Bahkan rasanya saya agak terganggu kalau ada yang membukakan pintu.
                Ketika tiba di suatu tempat, apalagi ada rencana mau bertemu seseorang, biasanya saya mengecek penampilan saya dulu. Kalau rambut awut-awutan, disisir. Kalau hidung mengkilap, dikasih bedak. Kalau ada cabe nyelip di gigi, dibersihkan. Enggak perlu dandan heboh pakai maskara dan bulu mata, yang penting penampilan saya enggak kucel-kucel amat dan enggak malu-maluin (ada cabe nyelip di gigi).
Untuk mengecek penampilan itu, perlu waktu beberapa menit. Nah, ketika sedang ngaca ini, biasanya para petugas parkiran itu juga turut memantau. Mereka memerhatikan apa yang saya lakukan di dlam mobil. Beberapa kali bahkan ada yang pernah berdiri di samping mobil saya, siap untuk membuka pintu mobil. Saya terus terang agak jengah dan merasa terganggu akan keramahan yang berlebihan ini.
Beberapa perempuan mungkin akan merasa tersanjung ketika pintu mobil dibukakan oleh orang lain. Namun, beda halnya dengan saya. Saya betul-betul tidak nyaman. Suatu kali, saya pernah menanyakannya pada seorang petugas parkir yang agak memaksa membuka pintu mobil saya.
“Kenapa pake dibukain, sih? Mobil saya, kan, biasa saja,” kata saya sambil turun dari mobil.
“Bukan masalah mobilnya. Biasanya kalau perempuan pasti senang kalau pintunya dibukakan,” kata si mas tadi sambil tersenyum ramah.
Tuh, kan, biasanya perempuan pasti senang kalau pintunya dibukakan. Kalau ada perempuan yang enggak senang, artinya bukan perempuan biasa. {ST}

Popular Posts

Isi blog ini