Konon
kabarnya, kerak telor adalah makanan khas Betawi, penduduk asli DKI Jakarta.
Makanan yang berasal dan kerak, telor, parutan kelapa dan serundeng ini memang
selalu terlihat ketika ada hajatan dan keramaian di Jakarta. Kesannya menu ini
turut juga dalam kemeriahan acara.
Anehnya,
dalam keseharian, makanan ini justru sangat jarang ditemukan beredar di
Jakarta. Populasinya sepertinya tergusur oleh penjual sate dan nasi goreng. Di
kompleks tempat tinggal kami, bahkan tidak ada 1 pun penjual kerak telor yang
berjualan keliling kompleks.
Lain
halnya ketika ada hajan besar seperti PRJ maupun pasar malam, penjual kerak
telor bermunculan. Bahkan kadang-kadang mereka berjualan berdekatan dalam 1
area sampai-sampai pilkulannya terlihat bersentuhan. Banyak sekali, deh,
pokoknya. Apakah mereka mendapatkan hasil yang memadai sebagai nafkah?
Entahlah. Yang pasti kemeriahan di DKI Jakarta tak lengkap tanpa kerak telor. {ST}