Kala sore menjelang, lapar sering
datang. Lapar jenis ini sering saya katakan lapar kecil. Cukup dengan memakan
makanan kecil, maka lapar hilang. Lapar di jam makan siang disebut lapar besar.
Lapar jenis ini harus diisi dengan makanan berat.
Camilan sore yang biasa saya makan
adalah biskuit, kadang-kadang roti, kadang-kadang coklat. Akhir-akhir ini, saya
menggantinya dengan buah. Buah, selain mengandung vitamin, juga tidak membuat
tubuh saya bertambah melar. Itu camilan di hari biasa. Kalau di hari luar
biasa, hari libur saya, belum tentu.
Libur dan menghabiskannya dengan
berjalan-jalan adalah salah satu cara saya merayakan kehidupan. Libur dan
beristirahat dari tuntutan adalah sesuatu yang layak dirayakan. Biasanya bila
saya berjalan-jalan, pasti mampir pula ke tempat makan. Kalau mampirnya di sore
hari, maka saya akan mencari tempat yang menyediakan camilan dan kopi.
Di beberapa kafe atau kopitiam yang
cocok untuk menghabiskan sore hari, biasanya saya memesan camilan spesial yang
ada di situ. Ada singkong goreng, cheesecake,
roti bakar, gemblong atau aneka makanan lainnya. Akhir-akhir ini, saya jadi
mikir, libur kan bukan berarti enggak makan buah atau sayur.
Akhirnya pada suatu sore di kopitiam
dekat rumah, saya memesan camilan yang berbeda dengan biasanya. Saya memesan
kailan cah saos tiram. Sayuran ini langsung dimasak tak lama setelah saya
memesan. Harga per porsinya Rp. 15.000. Harga yang cukup murah bila
dibandingkan dengan menu lainnya.
Di lain waktu, ketika saya
berkunjung ke kopitiam ini, ternyata menu itu sudah tidak dijual. Sayuran yang
ada hanya kangkung dan brokoli. Harga per porsinya pun dinaikkan. Tampaknya ini
memang pilihan yang harus diambil oleh pengelola untuk dapat bertahan. Kangkung
dan brokoli memang sayur yang cukup sering dipesan oleh orang. Saat itu saya
memesan brokoli cah saos tiram dan kopi. Camilan ini cukup menyenangkan dan
semoga saja tidak menambah berat badan saya.
{ST}