Akhir-akhir ini, saya sering
mendengar kata “dodol” disebutkan. Kata ini digunakan sebagai kata makian
ketika orang yang diajak bicara tidak
berkenan di hati. Menurut seorang teman saya yang suka mengucapkan kata “dodol”,
kata ini adalah pengganti kata “dongo”, sebuah umpatan yang memang cukup kasar
yang berarti “dungu/bodoh”.
Sebagai seorang penggemar makanan
dodol, saya kurang bisa menerima kalau kata “dodol” digunakan sebagai kata
makian. Dodol, terutama dodol durian buatan kampung halaman, adalah sesuatu
yang sangat berharga dan bernilai. Nilainya sangat jauh lebih tinggi
dibandingkan dengan “dongo” atau “dungu”.
Kata makian ini kabarnya untuk lebih
menghaluskan makian sebenarnya. Aneh juga, ya! Emangnya ada makian yang
menghaluskan atau dihaluskan? Kalau mau sekalian halus, ya, sekalian aja enggak
usah memaki. Atau, kalau mau memaki, jangan merusak nama baik dodol. #forumpembeladodol
{ST}