Suatu kali, saya pernah mendengar
seorang anak yang dengan polosnya mengatakan hal yang kurang pantas tentang
seorang calon presiden. Yang dia katakan bahwa orang tersebut tidak baik karena
diduga keturunan etnis tertentu dan diduga tidak memiliki agama yang sama
dengan si anak itu. Orang tuanya, yang berada di dekatnya membiarkan saja
“siaran” anaknya itu.
Pantaslah bila saya menduga kalau
orang tuanya juga berpandangan sama seperti anaknya itu. Bagaimana mungkin anak
sekecil itu sudah memiliki pandangan yang membeda-bedakan SARA seperti itu?
Dari ucapannya sudah tertangkap maksudnya kalau ada orang dari etnis atau memeluk
agama tertentu, maka mereka boleh direndahkan.
Hasil tak sengaja nguping itu
kembali teringat ketika saya melihat foto hitam putih seorang anak yang
menggunakan pakaian tudung putih, KKK. Organisasi yang menganggap etnis
berkulit putih sebagai yang terbaik ini sangat memusuhi orang berwarna kulit
yang berbeda. Anak kecil bertudung putih itu tentunya tumbuh dengan pengertian
dan kebencian seperti itu. Semoga anak kecil itu tumbuh besar menjadi seorang
pembawa damai.
Pembiaran membeda-bedakan SARA itu
tampaknya tidak hanya dilakukan oleh ortu anak kecil yang siaran tadi. Pembiaran
itu sudah dilakukan oleh banyak pihak yang seharusnya bisa melakukan hal yang
lebih baik. Perilaku membedakan SARA itu seperti ilalang, akan tumbuh lebat
bila dibiarkan saja. Kalau tidak ada pihak berwenang yang menyatakan bahwa itu
tidak benar dan tidak baik, orang-orang dewasa yang cerdas dan seharusnya dapat
menggunakan otaknya juga akan melakukan hal ini tanpa rasa bersalah. Damai di
dunia hanya akan menjadi mimpi belaka.
Membeda-bedakan orang berdasarkaan
SARA saat ini sedang terjadi di sini, di negeri ini. Perilaku ini menjadi
menular dan balas membalas. Seperti yang saya katakan di paragraf sebelumnya,
pembiaran yang membuat perilaku ini bertambah subur. Pembiaran ini hanya akan
menimbulkan perpecahan. Perpecahan yang sama seperti devide et impera pada jaman penjajahan. Kalau dulu, sudah jelas
para penjajah mau memecah bangsa terjajah. Kalau sekarang? Siapakah
penjajahnya? Siapakah yang dijajah? Gaje, deh. {ST}