Baru beberapa hari yang lalu rasanya
saya mendengar tentang kesangaran para juru parkir liar di sekitar Monas. Tidak
hanya mendengar, tapi juga hampir saja berhadapan dengan mereka kalau saya
nekat membawa kendaraan ke Pekan Rakyat Jakarta di Monas. Para juru parkir liar
itu panen ketika ada hajatan tahunan di
area Monas. Mereka mematok harga malah untuk menitipkan kendaraan di tempat
yang bukan menjadi hak mereka.
Hari ini, ada berita mengejutkan
dari para juru parkir liar di sekitar Monas. Ada seorang dari mereka yang
badannya terbakar. Terbakar bukan karena tidak sengaja, tapi karena ada yang
membakarnya. Orang yang diduga melakukan pembakaran adalah seorang oknum TNI. Dari
kabar yang belum jelas benar, ini karena sang jukir liar tidak mau memberikan
jatah uang kepada orang yang membakarnya itu.
Saya cukup prihatin mendengar kabar
ini. Apakah orang yang membakar itu sebegitu jengkelnya dengan sang juru parkir
sampai tega membakarnya? Atau memang dia sudah tidak menganggap sang juru
parkir sebagai manusia sehingga pantas dibakar? Entahlah. Saya mencoba untuk
tidak menghakimi namun tampaknya kurang sukses, ya… Membuat paragraf ini saja
sudah bisa dikatakan menghakimi. Semoga korban yang dibakar itu segera pulih
dan tidak lagi menjadi juru parkir liar. {ST}