Saat ini berlaku peraturan untuk
menampilkan gambar seram di bungkus rokok dan iklan rokok. Gambar seram ini
bukan sembarang seram, tetapi akibat dari merokok yang merugikan kesehatan.
Ketika melihat gambar-gambar ini, cukup banyak orang yang merasa ngeri dan
jijik. Memang itulah tujuan menampilkan gambar-gambar ini, supaya orang-orang
yang berniat merokok menjadi sadar akan akibatnya kemudian.
Menampilkan foto seram ini sudah
dilakukan oleh banyak negara yang lebih mementingkan kesehatan warganya. Untuk
Indonesia, kebijakan ini baru berlaku beberapa waktu ini. Bahkan saat ini masih
ada kemasan dan iklan rokok yang belum menampilkan gambar seram ini.
Saya sendiri cukup bisa memaklumi
mengapa penampilan gambar seram ini tidak bisa langsung dilakukan dengan
segera. Gambar seram yang mengerikan itu sudah pasti akan menurunkan omset
penjualan rokok, barang yang hampir selalu dipasangakan dengan hal-hal mewah
nan juara itu. Penurunan omset akan mengakibatkan penurunan produksi yang
ujung-ujungnya akan ada pengurangan tenaga kerja.
Buruh yang bekerja di pabrik rokok
sangat banyak. Pada 1 pabrik saja, pekerjanya ada ribuan. Kalau banyak pabrik
rokok yang mendadak tutup, akan banyak pula orang yang kehilangan pekerjaannya.
Akan banyak pengangguran. Timbul masalah baru lagi bagi para pekerja yang
menganggur dan keluarganya. Masalah baru yang jauh lebih besar dibandingkan
kesehatan orang-orang yang tidak sadar akan arti kesehatannya sendiri.
Semoga bangsa kita bisa mencari
pendapatan lain selain dari industri tembakau. Semoga suatu saat nanti, rokok
yang merusak kesehatan manusia itu hanya tinggal sejarah. {ST}