Ana

Senin, 23 Juni 2014

Dua Jam ke Bandung Hanya Tinggal Sejarah




            Tanggal 21 Juni 2014, kami menghadiri undangan pernikahan seorang sepupu yang tinggal di Bandung. Sepupu saya ini memang tinggal di Bandung sejak ayahnya meninggal bertahun-tahun yang lalu. Acaranya sendiri dimulai dari hari sebelumnya di rumahnya. Acara puncaknya, yaitu pemberkatan nikah dan resepsi baru dilangsungkan hari Sabtu tanggal 21 Juni 2014 itu.
            Dengan memperhitungkan kesehatan Mamah dan waktu tempuh yang kami perkirakan hanya 2 jam, maka kami berangkat dari Jakarta jam 6 pagi. Kami menyewa mobil lengkap dengan supir yang mengenal daerah Bandung. Menuju Bandung yang dikenal dengan banyaknya jalan 1 arah itu memang sebaiknya bersama dengan orang yang mengenal baik kotanya.
            Dengan berangkat jam 6 pagi, kami berpikiran akan tiba di Bandung paling lambat jam 8. Masih cukup waktu untuk ikut pemberkatan nikah di gereja yang dijadwalkan jam 8 pagi. Namun tidaklah begitu kenyataannya.
            “Sekarang mana dapat 2 jam ke Bandung. Apalagi sudah jam segini,” kata Pak Enden, supir mobil sewaan kami.
            Pak Enden yang memang sering bolak-balik kek Bandung itu mengatakan kalau ke Bandung 2 jam itu sudah menjadi sejarah. Itu hanya terjadi kalau dia berangkat dari jakarta jam 2 subuh. Nah, penyewa mobil yang menggunakan mobil jam 2 subuh hampir tidak ada. Kalau berangkat setelah matahari terbit, dipastikan perjalanan akan lebih dari 2 jam.
            Waktu tempuh ini hampir sama dengan waktu tempuh ketika jalan tol Cipularang belum dibangun. Tiga jam ke Bandung melalui jalan yang berliku-liku dan sesekali berpapasan dengan kendaraan besar yang mogok. Namun, bukan itu yang membuat waktu tempuh ke Bandung saat ini kembali ke masa lalu.
            Kendaraan yang sangat banyak di jalan tol Cipularang membuat jalanan sangat penuh. Kita tidak bisa memacu kendaraan dengan kecepatan lebih karena ada risiko terkena kendaraan lain yang jaraknya tidak terlalu jauh. Alhasil jarak ke Bandung itu ditempuh dalam kecepatan sedang atau bahkan sangat lambat. Itu masih ditambah dengan perjalanan yang tersendat ketika ada pintu tol.
            Beberapa tahun yang lalu, ketika tol Cipularang selesai dibangun, saya pernah mencoba melaluinya. Perjalanan dengan mobil kecil ayng saya kemudikan sendiri itu memakan waktu 1 jam 40 menit. Cukup cepat untuk kendaraan saya yang tidak bisa ngebut dan supirnya yang enggak berani ngebut itu. Yeahh…paling tidak, saya pernah merasakan perjalanan Jakarta – Bandung yang ditempuh kuranag dari 2 jam. {ST}

Popular Posts

Isi blog ini