Tanggal 21
September 2013 adalah tanggal yang cukup bersejarah dalam riwayat komunikasi
umat manusia di bumi ini. Pada hari itu, direncanakan Blackberry messenger
(BBM) akan dapat digunakan di pesawat yang menggunakan sistem operasi Android.
Ini adalah kabar gembira bagi pengguna jasa keduanya. Dengan demikian tidak
lagi diperlukan 2 pesawat untuk mengakses fasilitas ini.
Ketika harinya
tiba, cukup anyak orang yang penasaran ingi segera mencobanya. Saya termasuk
yang biasa saja. Buat saya, aneka perlengkapan komunikasi yang selama ini saya
gunakan sudah cukup lengkap. Kalau mau dilengkapi dengan fasilitas baru ini,
mungkin lain kali saja bila ada waktu.
“Hari
pertama, hang dulu, dong!” kata seseorang yang disambut dengan tawa terbahak
dari kami. Hang memang fenomena yang cukup akrab dengan teknologi yang baru
diluncurkan.
Blackberry
messenger pernah menjadi trend di kalangan banyak orang. Tentu saja trend ini juga melanda Indonesia,
dimana saya terkena imbasnya juga. Saat itu, semua orang berlomba-lomba untuk
mengganti HP-nya dengan Blackberry. Sarana chatting yang ini memang mempunyai
banyak kelebihan bila dibandingkan dengan fasilitas sejenis lainnya.
Kelebihan dari BBM antara lain
kecepatannya dan notifikasinya. Ketika di awal-awalnya dulu, mengirimkan pesan
dengan menggunakan BBM memang sangat cepat. Kita bisa mengirimkan teks dan foto
dalam hitungan detik.
Kelebihan lainnya adalah
notifikasinya. Pesan yang terkirim akan tertanda “D” bila telah sampai
(deliver). Pesan akan berubah tanda menjadi “R” bila telah dibaca oleh orang
yang dikirimi pesan (read). Notifikasi
ini sangat membantu untuk memberi kepastian ke pengirim pesan kalau pesan yang
dikirimkan sudah terbaca.
Kelebihan-kelebihan inilah yang tetap
membuat BBM berjaya. Beberapa orang kenalan saya sudah berencana akan mengunduh
BBM di perangkan Android miliknya. Dengan demikian perangkat Blackberry-nya
akan segera memasuki masa pensiun. {ST}
Tidak ada komentar:
Poskan Komentar