Membaca naskah kiriman anak-anak kecil kerap kali membuat saya tersenyum
bahkan tertawa geli. Salah satu yang membuat saya sering tersenyum adalah
penggunaan tanda petik (“). Tanda petik digunakan untuk mengapit petikan
langsung yang berasal dari pembicaraan. Tanda petik (“) memang sering digunakan
dalam penulisan cerita.
Untuk
mengetik tanda petik, umunya di papan keyboard
yang beredar sekarang ini sudah tersedia. Letaknya di samping kiri tombol
enter. Untuk mendapatkan tanda petik, tekan tombol shift dulu. Kalau tombol shift tidak ditekan, maka yang akan muncul
adalah tanda petik tunggal (‘).
Sekilas,
tanda petik bisa disamakan dengan tanda petik tunggal yang diketik 2 kali.
Tanda petik seperti inilah yang sering saya jumpai dalam naskah-naskah yang
saya baca. Namun, bagi orang yang terbiasa membaca dan mengetik seperti saya
ini, bedanya terlihat. Inilah yang mebuat saya sering kali tersenyum. Wong,
tombolnya sudah ada, kok, mengetik dengan 2 kali tanda petik tunggal. {ST}