Tubuh saya
sangat sensitif geli di bagian pinggang. Konon ada mitos, kalau geli di bagian
pinggang, berarti suaminya akan ganteng dan penyayang. Nah, mitos ini belum
terbukti selama saya belum mempunyai suami.
Ketika
berada di tempat yang dipadati banyak orang, saya sering merasa sangat tersiksa
karena geli di pinggang ini. Berdesakan di tengah keramaian membuat saya tidak
nyaman, apalagi kalau orang yang di belakang saya pakai pegang-pegang bagian
pinggang.
Di halte busway Harmoni, saya sering sekali
merasa terganggu, bahkan sampai menepis tangan-tangan yang menyentuh pinggang
saya. Umumnya orang yang tangannya saya tepis merasa tidak senang, sama tidak
senangnya seperti saya.
“Kamu pikir
saya mau nyuri?” kata seorang ibu dengan marah. Saat itu, saya baru saja
menepis tangannya yang memegang pinggang saya. Kami memang sedang berada dalam
antrian yang berdesakan. Dia memegang saya karena saat itu antrian sedang
bergerak maju.
Kali lain,
seorang perempuan muda di sebelah saya sengan sibuk dengan smartphone-nya. Tangannya tanpa sengaja menyikut pinggang saya.
Setelah beberapa kali menghindar, akhirnya saya menepis tangannya. Dia
memandang saya dengan jutek sambil “mengamankan” smartphone-nya. Sepertinya dia mengira saya berniat untuk mengambil
perangkat itu.
Entah apa
jadinya, ya, kalau makhluk ganteng nan penyayang yan kabarnya akan menjadi
suami saya itu pegang-pegang pinggang saya? Mungkin, suatu saat nanti akan saya
ceritakan di blog ini, kalau sudah tahu bagaimana jadinya, hehehe… {ST}