Ana

Kamis, 12 September 2013

Cerita Blasteran




            Dunia hiburan di negeri kita telah lama didominasi oleh orang-orang blasteran bule. Enatah bagaimana asal mulanya, orang-orang blasteran bule dianggap lebih cantik dan ganteng dibandingkan dengan penduduk pribumi. Ternyata, hal ini juga merasuki anak-anak kecil yang  naskah ceritanya sering saya baca.
            Sudah umum saya temui cerita yang tokohnya adalah anak blasteran. Anak yang orang tuanya berasal dari  2 negara dan budaya yang berbeda. Anak ini umumnya kaya raya dan cantik rupawan (karena blasteran). Untuk ceritanya, hmmm…. sangat klise dan terus terang tidak menarik perhatian saya. Ceritanya terlampau biasa. Bisa dijumpai di hampir semua sinetron.
            Kalau ukuran cantik atau ganteng itu adalah kulit terang, tubuh tinggi langsing dan rambut pirang, orang-orang blasteran bule tentunya akan berpeluang besar masuk kategori cantik atau ganteng. Orang-orang Indonesia, yang warna kulitnya kuning sampai sawo matang, akan merasa rendah diri karena tidak merasa cantik.
            Cantik atau ganteng itu hanya persepsi. Sebuah cara pandang. Orang Asia memiliki kecantikannya sendiri. Tanpa blasteran pun bisa tetap cantik. Yang penting tetap menjadi dirinya sendiri dan percaya diri. Banyaknya cerita blasteran nan rupawan itu seakan pertanda kalau bangsa kita tidak merasa pede dengan kecantikannya.
            Saya sendiri percaya bahwa setiap budaya memiliki kecantikannya sendiri. Setiap budaya memiliki keunikannya sendiri. Tidak perlu meniru budaya lain hanya untuk merasa cantik. Tentu saja, saya sendiri merasa cantik sebagai seroang perempuan Indonesia. Semoga adik-adik pengarang cerita itu suatu saat juga bisa bangga pada kecantikan bangsanya sendiri. {ST}

Popular Posts

Isi blog ini