Salah satu yang kami sesali ketika berkunjung ke Semarang adalah tidak
berfoto bersama. Lebih menyesal lagi ketika ketika orang yang membantu kami
mencari oleh-oleh, ternyata meninggal tak lama kemudian.
Seorang
sepupu Mamah yang tinggal di Semarang, yang biasanya kami panggil dengan
panggilan Pakde Pri adalah seorang kerabat yang memang ingin kami temui di
Semarang. Selain untuk bertemu kangen, kami juga mau minta rekomendasi tempat
membeli oleh-oleh yang enak dan kalau bisa murah.
Pakde Pri
mengantarkan sepupunya membeli oleh-oleh kemudian mengantarkan kembali ke
hotel. Saat itu Pakde dan Mamah mengobrol ceria tentang berbagai macam hal
sementara saya “teler” di kasur hotel. Tidak terlihat tanda-tanda kalau Pakde
Pri akan sakit, yang kemudian membawanya ke akhir hayatnya.
Ketika kami
mendapat kabar kalau Pakde Pri sakit dan harus diopname, kami semua
terperanjat. Tidak menyangka kalau mengingat kondisinya beberapa waktu lalu.
Lebih terperanjat lagi ketika menerima kabar kalau Pakde Pri meninggal. Saat
itu, kami menyesal, mengapa kami tidak berfoto bersama saat pertemuankami yang
terakhir. {ST}