Mengganti air minum galon adalah kegiatan yang sering dilakukan di manapun
saat ini. Air minum yang diletakkan dalam botol galon dan dialirkan dengan
menggunakan dispenser sudah cukup umum digunakan, termasuk juga di rumah kami.
Biasanya,
mengganti air minum galon tidak menjadi perhatian saya. Selain karena saya
jarang mendapati galon kosong di rumah, juga ada asisten rumah tangga yang siap
menggantinya. Berbeda dengan hari-hari menjelang libur lebaran tahun ini,
mengganti air minum galon harus kami lakukan sendiri. Pekerjaan yang terlihat
mudah ini, ternyata tidak mudah ketika dilakukan. Bukan karena rumit, tapi
lebih karena berat.
Saat pertama
kalinya harus mengganti air galon, badan saya terasa kurang fit, sehingga perlu
bantuan orang lain. Berdua dengan adik saya, kami mengurusi si galon air. Saya
menggelindingnya dari tempat penyimpanan, adik saya membersihkan botolnya
dengan tisu basah khusus.
Ketika tiba saatnya menuangkan air minum galon ke
dispensernya….
“Ciaaaattttt,” kami pun berteriak
seru sepeti di film silat. Dengan mengerahkan segenap tenaga kami mengangkat
dan menuangkan botol galon ke dispensernya.
Kekuatan yang tidak berimbang malah
membuat air di dalam galon bertumpahan mengenai yang mengangkat. Orangnya yang
punya blog ini, nih. Namun akhirnya kami sukses menuangkan botol air galon
tersebut.
Saat kedua kalinya, tantangannya
lebih berat. Saat itu, hanya ada saya seorang yang bisa mengangkat galon
tersebut. Sambil menggelindingkan botol galon, saya menarik napas dalam sambil
memikirkan bagaimana caranya. Mau meminta tolong ibu saya yang rutin sakit
pinggang? Ah, lupakan sajalah.
Ada kalanya, kebanyakan berpikir
malah membuat hidup lebih ribet, termasuk juga soal mengganti air minum galon
ini. Tanpa berpikir panjang lagi, galon yang sudah saya bersihkan itu saya
angkat ke dispensernya. Ternyataaa….saya berhasil. Kali ini bahkan tumpahannya
tidak sebanyak ketika mengangkat berdua seperti sebelumnya. Sukses! #senang
#hore. {ST}