Ana

Minggu, 18 Agustus 2013

Jalanan Jakarta Ditutup Saat 17 Agustus




            17 Agustus 2013 yang jatuh di hari Sabtu adalah hari yang sibuk buat saya. Diawali dengan urusan cucian di pagi hari, dilanjutkan dengan bertugas menjadi supir keluarga menjelang siang.
            Sebagai pengantar alias supir, saya harus mengantarkan ibu saya untuk beberapa urusan. Yang pertama ke penatu tempat setrika pakaian, selanjutnya ke kantor pos. Tempat-tempat tujuan ini letaknya tidak jauh dari rumah saya.
            Jarak yang dekat, ternyata tidak menjamin lancarnya urusan. Kedua urusan di kedua tempat itu terhambat karena alasan teknis. Mati listrik di tempat setrika pakaian dan kantor pos di dekat rumah tutup. Untuk kantor pos, saya bisa memakluminya. Selain hari Sabtu, bertepatn pula dengan tanggal merah.
            Ibu saya menjadi uring-uringan karena semua masalahnya tidak dapat terselesaikan. Akhirnya saya menawarkan diri untuk mengantarkan ke kantor pos besar di Lapangan Banteng. Kantor pos ini selalu buka di hari Sabtu. Saya cukup yakin karena pernah beberapa kali melakukan pengiriman dokumen di hari Sabtu.
            Perjalanan menuju kantor pos besar tidak selancar yang saya kira. Saya mengira, lalu lintas akan cukup lancar seperti hari Sabtu pada umumnya. Ternyata, tidak begitu kejadiannya. Baru saja keluar dari kompleks perumahan, sudah dihadang oleh antrian kendaraan. Setelah cukup dekat dan saya bisa melihat apa yang membuat jalanan macet, ternyata ada penutupan ruas jalan.
            Di Jl. Letjend Suprapto, jalur lambatnya ditutup dan digunakan untuk tempat kegiatan warga. Terlihat beberapa atribut perlombaan dan permainan. Anak-anak kecil pun berlarian kesana-kemari dengan wajah bahagia. Kendaraan yang lewat diarahkan semua untuk menggunakan jalur cepat.
            Ruas jalan yang ditutup tidak hanya yang dekat dengan pemukiman warga. Jalan menuju Monas pun ditutup, terutama akses ke Istana Merdeka yang digunakan untuk upacara peringatan HUT RI. Saya yang menuju Lapangan Banteng terkena pula imbas dari penutupan jalan ini. Pengalihan arus kendaraan membuat laju kendaraan menjadi sangat pelan, bahkan kadang-kadang berhenti.
            Ketika gedung kantor pos terlihat, saya pun bersorak senang. Dengan perlahan saya menyusuri jalan sambil memantau pintu masuk ke kantor pos. Ternyata, ada pagar berwarna oranye yang menghalangi jalan masuk itu. Kantor pos besar ini juga tutup.
            Setelah itu, kami kembali menuju rumah di Cempaka Putih. Perjalanan ini pun tidak mudah. Kami kembali harus masuk ke arus lalu lintas yang dialihkan karena penutupan jalan. Daerah Poncol juga ditutup untuk area lomba dan permainan. Kami harus mencari jalan lain dengan mengandalkan perasaan dan ingatan.
            Walaupun urusan tidak ada yang terselesaikan dan terjebak dalam kemacetan akibat penutupan jalan, hari itu saya cukup terhibur. Jalan-jalan keliling kota sedikit menghilangkan kesuntukan mengerjakan pekerjaan domestik rumah tangga. {ST}

Popular Posts

Isi blog ini