Di sebuah
persimpangan jalan besar di Jakarta terpampang tulisan “Santun di Jalan, Cermin
Pribadi yang Matang”. Tulisan ini tampaknya cukup berpengaruh pada
pribadi-pribadi matang yang menggunakan jalan tersebut. Para pengguna jalan
cukup tertib mengikuti petunjuk lampu lalu lintas.
Persimpangan
itu adalah persimpangan Jalan Thamrin dan Kebon Sirih, sebuah ruas jalan yang
cukup sering saya lalui. Cukup menyenangkan ketika melalui jalan ini di pagi
hari. Tanpa perlu ada yang mengatur, lalu lintas sudah teratur.
Namun
kadang-kadang, ada pula pribadi yang kurang matang melintas. Tidak peduli
dengan lampu lalu lintas yang merah, tetap saja jalan dengan kecepatan tinggi. Bahkan,
para aparat penjaga jalanan pun mendiamkan hal ini.
Para supir kendaraan umum yang
sedang mengejar setoran itu mungkin cukup banyak menggunakan matanya untuk
melihat ke belakang, ke tempat duduk penumpang yang menuntut untuk dipenuhi.
Entah apa yang dilihat oleh supir mobil-mobil hitam mengkilat yang melaju
kencang diiringi sirene. Apakah mereka kurang matang atau setengah matang?
Entahlah. Yang jelas, kelakuan seperti itu di era kemerdekaan dan demokrasi
bukanlah sesuatu yang santun. {ST}
Tidak ada komentar:
Posting Komentar