Ketika mengedit sebuah naskah, ada kalanya penulisannya
betul-betul kacau-balau. Kadang ada yang tanpa tanda baca sedikit pun, dengan
huruf kapital semua, atau dengan selang-seling huruf besar dan huruf kecil.
Secara manusiawi yang memiliki emosi, naskah yang semacam
ini membuat saya sangat tergoda untuk segera membuangnya ke tempat sampah.
Namun, tentunya tidak seperti itu cara kerjanya bila ingin membuat anak-anak
ini menjadi lebih baik.
Biasanya, saya akan membaca terlebih dahulu keseluruhan
ceritanya. Kalau ternyata memang berbentuk cerita dan layak dimuat, maka saya
akan menyediakan waktu untuk memperbaikinya. Waktu ini biasanya agak sore,
setelah saya berhasil menyelesaikan target harian yang saya tentukan sendiri.
Saking banyaknya hal yang salah dalam setiap kalimat,
bahkan dalam setiap kata, kadang-kadang saya memilih untuk mengetik ulang
naskahnya. Saya sangat bersyukur karena bisa mengetik dengan cukup cepat. Cukup
cepat bila dibandingkan dengan membetulkan hal-hal yang salah dalam naskah itu.
{ST}
Tidak ada komentar:
Posting Komentar