Biasanya, yang namanya tempat makan, selalu mengaku yang
paling enak. Atau, kalaupun rasanya sama-sama aja, banyak yang mengaku menjadi
yang pertama. Dan ini berlaku hampir di mana saja di muka bumi ini.
Suatu kali, dalam perjalanan (yang terpaksa) perlahan di
saat menjelang malam, ada sebuah tempat makan yang unik. Warung makan pinggir
jalan ini sangat menarik perhatian saya. Bukan menarik karena tampilannya, tapi
karena namanya yang unik. Namanya, warung sate “Lumayan”.
Sampai
saat ini, saya belum pernah mencoba makan di warung sate itu. Selain karena
saya jarang melewati tempat itu, saya juga tidak terlalu tertarik dengan
rasanya yang kemungkinan besar lumayan, sama seperti nama warungnya. Lumayan
itu adalah sebuah kata sifat yang “nanggung”, bagus nggak, jelek juga nggak.
Enak nggak, nggak enak juga enggak. Bukan suatu hal menarik untuk dicoba. Ada
yang sudah pernah coba? {ST}