Pohon kapuk yang sedang berbuah |
Kasur
saat ini masih dikenal sebagai pulau kapuk. Tentu sebutan ini berawal karena
kapuk (dulunya) adalah bahan pembuat kasur. Saat ini, kapuk sebagai bagian dari
kasur sudah semakin tergeser, digantikan oleh tempat tidur berbahan sintetis
dengan teknologi canggih yang menyertainya. Sayapun sudah bertahun-tahun ini
tidak lagi menggunakan kasur kapuk.
Suatu kali di sebuah gang sempit
dimana badan jalan pas-pasan untuk 2 mobil, dan itupun mepet sekali, saya
melihat sesosok pohon kapuk. Sambil menanti kendaran dari arah sebaliknya, saya
mengamati pohon tersebut. Saat ini, mungkin tidak banyak lagi anak muda yang
bisa mengenali pohon kapuk. Saya sangat bersyukur masih bisa mengenalinya.
Sembari mengeluarkan kamera dan memotret si pohon, saya teringat kembali pada
perkenalan saya dengan pohon jenis ini saat saya kecil dulu.
Pohon kapuk menghasilkan kapuk (ya
iyalaahhh), warnanya putih. Yang kita kenal dengan kapuk itu adalah daging
buahnya. Seperti juga buah-buah lainnya, kapuk ini juga memiliki biji. Bijinya
berwarna hitam. Ketika matang, buahnya akan merekah. “Daging” buah yang ringan
akan beterbangan keluar. Bila ada angin bertiup, maka kapuk akan beterbangan
seperti salju di film-film itu. Pengalaman seperti ini tidak terlupakan walaupun
saya sudah hampir lupa bagaimana rasanya tidur di kasur kapuk.
Dulu, ada seorang kerabat kami yang
mahir membuat kasur kapuk. Dia akan dipanggil ke rumah-rumah bila ada yang
memerlukan jasanya membuat kasur. Dengan peralatan sederhana dia membuat
kasur-kasur kapuk yang montok. Yang saya ingat, setelah kain pembungkus kasur
dibuat, kemudian diisi dengan kapuk. Sedikit demi sedikit kapuk didorong ke
dalam kasur sampai akhirnya penuh merata.
Begitu pula halnya dengan kasur
kapuk yang sudah kempes dan isinya perlu ditambah. Kapuk yang bermassa jenis
kecil cenderung bervolume lebih besar ketika masih baru. Lama kelamaan
volumenya menjadi lebih kecil alias kempes. Untuk membuat kasur lebih empuk
mengembang, bisa disiasati dengan menjemurnya. Bila cara menjemur sudah tak
mempan lagi, maka kasur atau bantal guling itu sudah waktunya diisi dengan
kapuk baru.
Dulu, orang yang mempunyai pohon
kapuk bisa dikatakan memiliki harta karun. Kapuk adalah harta yang cukup mudah
dijual karena hampir semua orang merindukan tidur di tempat yang empuk dan
nyaman. Saat ini, kapuk tak lagi berharga. Kasur, bantal dan guling sudah
banyak yang tidak berbahan kapuk, termasuk di kamar saya. {ST}
I simply love guling kapuk.... Dimana saya boleh mendapatkan sebuah guling kapuk??? Pls anybody, let me know. [email protected]
BalasHapusSaya sih belum ketemu penjual guling kapuk. Kalau nemu suatu saat nanti, pasti akan ditulis di blog ini pastinya. Barang langka itu...
Hapus