Seperti yang saya tulis di hari
kemarin, saya berniat untuk menjadi penulis “beneran”. Saya juga bertekad untuk
terus berlatih setiap hari untuk mempertajam keahlian saya. Selain berlatih,
ada juga yang menyarankan saya untuk berguru pada yang lebih berpengalaman.
Selain berguru pada orang yang kita kenal, saya juga disarankan berguru pada orang-orang
yang belum dikenal tapi terkenal, para penulis hebat khususnya.
Sayapun mengawalinya dengan membaca
biografi para penulis hebat. Saya juga membaca memoar beberapa orang. Saya juga
membaca kata pengantar yang dituliskan oleh para penulis hebat.
Suatu kali, saya membaca tulisan
pengantar yang dibuat oleh seorang pemimpin redaksi sebuah surat kabar
terkenal. Orang ini memang pantas dikagumi karena surat kabar yang dipimpinnya.
Saya sangat terganggu membaca kata pengantar pada sebuah buku ekspedisi ini.
Apa yang diantarkan dalam kata-katanya hampir semuanya bencana. Bencana tanpa
harapan dan penghiburan. Saat itu juga saya memilih tidak akan menjadi penulis
“hebat” yang seperti itu.
Sampai saat ini, pencarian saya
untuk menemukan mentor belum berakhir. Belum berakhir bukan karena belum
menemukan. Saya sudah menemukannya. Saya hanya mau menambah lebih banyak lagi.
Makin banyak belajar, makin baik hasilnya bukan? {ST}
Tidak ada komentar:
Poskan Komentar