Yumcha
adalah masakan dengan bahan dasar ceker ayam. Masakan ini terakhir kami rasakan
ketika kami membelinya di Warung Makan Ken Arok Jogja. Dalam waktu yang
singkat, yumcha yang disajikan di meja makan langsung habis.
Sekembalinya
ke Jakarta, Mamah membeli setengah kilogram ceker ayam di toko yang khusus
menjual ayam di dekat rumah. Toko ini termasuk yang baru buka di sekitar rumah
kami, namanya Belmart.
Untuk
memasaknya, kami menanyakan kepada seorang sepupu yang suka memasak. Dia
mengirimkan petunjuk cara memasaknya via bbm (ejaan sudah disempurnakan):
- Ceker digoreng sampe kering kemudian direndam dalam air bersih sampai kulitnya menggelembung. Biasanya 1 jam-an. Air yang digunakan bisa air kran, soda ataupun air teh. Untuk tampilan lebih baik, gunakan air teh. Kami menggunakan air es untuk merendam ceker goreng kami.
- Tumis bawang putih sampai harum. Tambahkan angciu, kecap inggris, kecap ikan. Diaduk-aduk.
- Tambahkan ceker dan diaduk-aduk.
- Tambahkan air sampai ceker terendam
- Tambahkan kecap manis sedikit, kecap asin sedikit, kecap raja rasa. Aduk sampai rata.
- Tambahkan garam, merica, bunga pekak 3 biji.
- Godok terus sampai airnya tinggal sedikit.
- Yumcha siap disajikan.
Dari semua
bahan yang ada di resep itu, ada beberapa yang tidak ada di rumah kami, yaitu
angciu da nkecap raja rasa. Dari rapat singkat di depan kompor, maka diputuskan
untuk membeli angciu. Untuk kecap raja rasa, bila tidak ada yang jual, maka
dilewatkan saja.
Saya
yang mendapat tugas membeli angciu, mengunjungi beberapa toko di dekat rumah.
Saya mengunjungi minimarket, supermarket dan toko tempat menjual si ceker ayam
tadi. Totalnya ada 4 toko. Ternyata semuanya tidak ada yang menjual angciu.
Akhirnya sayapun pulang tanpa hasil.
Setelah
berkonsultasi dengan sepupu saya nun jauh di Manado sana, angciu si arak masak
bisa digantikan dengan wine. Maka kamipun memutuskan untuk menggunakan wine
dalam masakan kami ini. Wine dari Bali oleh-oleh adik saya.
Yumcha masakan
kami rasanya cukup enak walaupun bentuknya kurang “menggembung”. Saking
enaknya, kami sampai lupa memotretnya pada saat masakan baru jadi. Foto masakan
ini diambil saat tinggal sedikit di mangkok saji. {ST}
Tidak ada komentar:
Posting Komentar